Sajak Rintik Hujan
Oleh: Erzal Syahreza Aswir
MALAM ini, hujan kecil turun lagi
Mengurai sepi dalam hati
Dalam duka, dalam luka, dan dalam semakin dalam
Rintik itu kudengar lagi
Pelan membasahi dedaunan kering sore hari
Rintik itu mengiang ditelinga, mengenang kenangan dan tergenang
Bulir butir air, atau entah apa namanya
Aku tak peduli pasti
Aku hanya tau bahwa hujan itu turun lagi
Rintik tetesan kesucian itu membasuh luka lama
Menumbuhkan kembali, kembali tumbuh
Deretan hempasan tajam menujam menerjang tanah
Menerpa rerumputan damai dengan semut kecil didekatnya
Rintik hujan malam ini, bening mengkilap
Kilaunya … aduhai jika bulan sedikit memantulkan cahaya mentari
Pasti indah sekali
Tapi bulan pun tak sanggup
Bulan tertutup, atau mungkin sengaja ditutup
Oleh awan gelap pemberi bulir butir suci, itulah rintik hujan malam ini
Duhai bulir butir rintik hujan malam ini
Begitu indah kau turun menerpa sunyi, sepi, sendiri
Aduhai bulir butir rintik hujan malam ini
Indah dalam mata, menggoreskan luka pada rumput yang tak berdosa (*)